Tak terasa tahun 2021 ini berjalan cukup cepat. Tiba-tiba sudah mau berakhir saja bulan Februari tanpa kabisat. Padahal masih kemarin aja tuh Lampard dipec…maksudnya Desember yang hampa seperti tak ada tanda-tanda realita. Istilah Liga Inggris musim ini disebut ‘anomali’ memang istilah yang tepat. Karena hampir seluruh tim besar (nggak tahu lagi kalau Chelsea masuk tim besar, sih) atau Big Six deh yang setiap pekan, para fansnya aduh berisiknya di sosial media udah kaya shift kerja buruh pabrik aja. Yang satunya bicara, yang satunya diam tanpa kata, dan secara bergantian saling sahut menyahut menjadi satu itulah Indonesia. *jangan pakai nada

Ya mau gimana lagi? Chelsea sejak protesnya atau alasan Klopp setiap akhir laga, mungkin, mempengaruhi ke PanPel Premier League untuk perubahan jam main The Blues ini. Sepertiga malam membuat saya gundah dan gelisah, siapa saja yang harus disematkan dalam doa usai sujudku ini ? My mother? My father? Brother and sister? Her? Atau Timo Werner?

Karena apa? Jangan-kan sepertiga malam menunaikan ibadah ke yang Maha Kuasa, puasa Senin Kamis saja saya masih mikir-mikir “Jadi apa enggak, ya?”. Ibadah kepadaNya pun jarang, malah ibadah nonton Chelsea rela begadang. Konsistensi ini buat saya sebagai fans tribun jauh berfikir, “Apa iya Chelsea FC tidak paham kalau sebagian besar kami lahir mendukung mereka karena main di jam prime time?” Sudahlah, ‘liga aki-aki’ saja yang sampai sekarang ingin dianggap masih remaja menikmati itu semua.

Setelah kami sebutkan namanya di paragraf sebelumnya, hingga tadi Pagi si Timo Werner hampir saja melanjutkan puasa. Tanpa gol dalam 31 pertandingan. Bayangkan itu teman-teman sekalian. Berlarian kesana kemari dan tidak tertawa, hingga berdarah-darah tersungkur ke tanah masih saja tidak menyerah demi satu momen yang indah.

Di menit awal Abraham ditarik keluar dan wasit tidak mengecek VAR. Mungkin penalti diberikan ke tim yang warna merah saj… Ah! Lupakan saja, karena 15 menit berikutnya si Olivier Giroud mencetak gol dari umpan silang Werner namun bola tidak tepat sasaran dan gagal mencipatakan asis kepada rekannya di depan.

Penampilan tadi Pagi adalah penampilan Olivier Giroud yang ke-100 sebagai pemain pengganti di Premier League. ‘Super Subs’ mungkin istilah yang tepat untuknya. Sekitar 8 menit kemudian, Timo Verner menyambut sepak pojok di dalam kotak penalti usai mendapatkan bola dummy. DUG DUG DUG! TIMO WERNER BUKA PUASA! Sempat deg-degan ketika wasit meniup peluit dan mengangkat tangan. Ketika di-cek dan ternyata sah, aman!

Bicara soal angka 100. Timo Werner ternyata sudah berpuasa selama 100 hari. Bukan makan, bukan minum, tapi menendang bola masuk ke dalam gawang yang sepertinya dia alergi. Entah sudah berapa media menglorifikasi kegagalanya membuatnya tidak jera untuk terus menerus mencobanya. Selain performa Kepa dan Kovačić patut diapresiasi, momentum ini cukup adil rasanya kita berselebrasi. Usai padam dibungkam hingga terpendam, sekarang naik ke permukaan malah nyalip yang kemarin juara terdepan. Tidak mungkin menggelar acara 100 hari layaknya mengenang kematian, mungkin lebih tepat kalau berdoa tolak bala dan tasyakuran.

Selamat berbuka puasa Timo Werner, tetap semangat dan hiraukan hater.

Kami selalu mendukungmu, doaku menyertaimu.

Tertanda

Fans Far Yang Jarang Didengar

Leave a Reply