Pada Akhirnya Ole dan Fans Manchester United adalah Sama-Sama Menyebalkan

0
622

Sudah sesuai ekspetasi dan tidak ingin berharap lebih, 0-0 adalah hasil repetisi yang abadi jika menyematkan istilah “Big Match” antara Chelsea vs ManUtd ini. Bahkan penyematan istilah “Super Sunday” juga nggak ada super sama sekali atau “Charity Match” yang malah tidak cocok, laga amal mah pasti banyak gol. Ini aja nggak ada sama sekali.

Maunya langsung tidur usai menonton laga namun batal karena post-match dari komentar Ole yang bikin saya geregetan. So, mari kita breakdown keluhannya.

“Mereka nge-post itu (Maguire vs Azpi seperti yang kita semua tahu) di website mereka (website Chelsea, mungkin) dan kita merasa dirugikan.”

Well, sekarang Ole udah kaya dewan politik Moldova yang sering dapat keluhan kalau ManUtd selalu dapat penalti dan kuping Ole panas? Aneh. Seperti mengisyaratkan kepada kita kalau ManUtd itu hebat sampai seperti ini bukan karena penalti (aja). Cukup lucu ketika seorang manajer yang pada akhirnya scrolling timeline dan overthinking seperti kita rakyat jelata pada umumnya. Bahkan cek situs resmi Chelsea? Atau mungkin install 5th Stand App juga? Stalk and trash talk. Untuk case ini disimpulkan bahwa beliau baper sama hujatan sosial media. Menurut hemat saya jika membaca semacam mean tweets cukup dianjurkan dan tidak sering tapi tidak perlu menujukkan persona asli kepada publik bahwa tersinggung atas ucapan orang lain kepadanya. Semua orang berhak negur dan ditegur, pak Ole.

“Jelas seperti itu (tidak dapat penalti) kami merasa dirugikan seperti melawan kami.” 

Pak, Bruno konsisten dan ManUtd sampai di peringkat 2 saat ini perlu diapresiasi. Soal dapat penalti 10000 tiap laga menurut saya tidak masalah, asal fair. That’s it. Yang perlu Anda sepakati bahwa wasit Enggres itu salah satu wasit terburuk di dunia. Jangan salahkan perangkat VAR karena itu hanya alat dan perangkat sholat karena itu untuk Akad.

Tak perlu panjang lebar dan tidak ingin membahas pertandingannya karena masih sama saja penyakitnya yakni finishing dan create chancesnya minim sekali. Say sorry to Hakim. But we still love you.

Menuju kepada kesimpulan bahwa percuma kalian debat soal hasil foto dan screenshot bersama fans ManUtd karena berujung pada perang gambar yang tak berujung. Masih lebih seru perang gambar Yu-Gi-Oh ketimbang debat pagi siang malam di kolom komentar karena kebenaran mutlak sebenarnya saat siaran berlangsung. Biarkan dan berikan saja jalan kepada media yang bekerja memancing keributan karena itulah demi kehidupan mereka sendiri untuk bisa beli makan buat besok.

Tidak perlu dijelaskan juga kepada fans ManUtd karena menguras emosi. Selain mereka cancel culture dan minim literasi, mereka tidak bisa membedakan mana yang benar dan salah karena mereka hanya memperhitungkan berapa banyak orang yang terpengaruh dengan hasil screenshot atau foto yang resolusinya sampai jelek karena sudah dikirim berkali-kali di grup WhatsApp mereka. Mau itu video atau foto jika memang benar sesuai dengan laga berjalan mengapa harus diperdebatkan? Perbandingan Foto Eto’o handsball vs Ballack dengan Maguire yang membanting Azpilicueta sudah jelas berbeda. Callum Hudson-Odoi handsball? Sudah cukup, memang mereka enggak nonton langsung aja yang hanya datang cari masalah. Case closed.

Pada akhirnya kalian berdebat hanya menghasilkan angka yang membuat dopamin fans ManUtd pecah dan mereka mengulangi hal yang sama di seluruh platform media sosial. Kelak mereka menceritakan kepada anak cucunya “Nak, papa dulu terkenal dan jago banget perang gambar sesama fans lain.”

Tugas kita sebagai fans Chelsea tidak perlu jadi orang bijak dan bermoral baik. Asal kita santun dan nggak goblok-goblok banget udah cukup.

Kami juga sudah menyediakan meme di artikel untuk kalian berikan para fans ManUtd jika mereka sedang berdebat yang berbobot. Mohon digunakan dengan baik.

Salam

Fans Far yang mencoba tidak ikut perang gambar

Leave a Reply