Selamat datang liga Inggris 2021/22, nuansa kemenangan masih mengalir dalam darah Chelsea dan para penggemarnya. Stigma tidak juara untuk Chelsea telah patah sejak satu-satunya gol Kai Havertz menentukan Champions League pulang ke London (biru) yang kedua kalinya, diluar ekspetasi. Disusul oleh prestasi Pulisic, Emerson, dan Jorginho mengharumkan negara mereka di kancah internasional. Hingga semua berkumpul untuk menjawab penasaran penggemar tentang bagaimana rasanya menonton langsung piala Super Cup itu diangkat oleh Azpilicueta.

Lega rasanya memiliki sebuah tim dari hari ke hari semakin harmoni. Pendekatan cerdik Tuchel untuk seluruh pemain berjalan dengan baik. 0 rupiah (sebelum Lukaku datang) Tuchel bertugas dan menghargai seluruh jerih payah pemain yang pulang perang. Tidak hanya pemain utama dari kancah Internasional, acap kali terdengar istilah deadwood bagi pemain Chelsea yang telah dipinjamkan satu musim penuh bahkan lebih yang rasanya tidak pantas didengar era Tuchel.
Kalian tidak sepenuhnya salah, pembuktian pra-musim juga kesempatan pada mereka untuk masuk di tim utama. Tapi bagi mereka yang kembali ke rumah (Cobham) memiliki misi tersendiri. Hari ini (14/08/21) dia menetaskan air mata setelah sekian lama pergi untuk mencari jati diri. Debut di tim utama liga Inggris berbuah manis dengan mencetak gol dari tendangan luar kotak penalti menjadi penutup laga perdana Chelsea di musim yang baru.
Terlepas itu semua, menghargai jerih payah kapten America Pulisic yang memiliki ikatan emosional terhadap Crystal Palace serta teritori tendangan bebas Marcos Alonso tidak boleh diambil oleh orang lain. Wujud menghargai Tuchel dengan para pemain bukan semata-mata mengistirahatkan pemain utama, tapi hampir seluruh pemain Chelsea berhasil meningkat percaya diri dan kualitas individu mereka. Terbukti dengan sebelas pemain awal untuk Super Cup adalah bagi siapa yang bersungguh sungguh bermain saat pra-musim.

Siapakah pemain yang terharu saat mencetak gol? Ingatlah namanya, Trevor Chalobah.
Telah mengarungi pengalaman dengan klub lain seperti Ipswich Town dan FC Lorient, usaha dia kembali ke Chelsea terhitung berhasil. Meski pengaruh signifikan selama pra-musim dan laga perdana di liga, namun tidak menuntup kemungkinan Chelsea akan mempermanenkan slot untuknya berdampingan dengan Andreas Christensen/Thiago Silva/Rudiger/Zouma. Bagi penggemar Chelsea yang telah mengikuti napak tilas Chalobah, maka tidak heran jika tampil impresif tadi malam karena terbukti selama dia dipinjam ke Prancis, ia telah bermain cukup baik sekelas pemain muda dengan 29 penampilan, 2 gol, dan 2 asis.
Laga semalam merupakan awal yang cukup baik untuk Chelsea dengan disambut oleh hadirnya penonton ke stadion. Tayang pada Prime Time versi Indonesia dan malam minggu adalah satu hal yang dirindukan penggemar Chelsea di Indonesia. Trevoh Chalobah hanya satu dari ratusan pemain akademi bertaruh untuk mendapatkan tempat di tim utama. Mengingat Fikayo Tomori, Mason Mount, Callum Hudson-Odoi, dan masih banyak lagi menunjukkan tampil impresif hingga mencetak gol pada debutnya.
Ini bukan soal Tuchel harus membeli pemain yang dia inginkan, tapi bagaimana data dan kualitas pemain ditunjukkan secara kongkrit kepada dia beserta staffnya yang sangat ramah terhadap pemain yang kembali ke Chelsea dari masa peminjaman. Dengan tulisan ini sebagai pengingat bahwa betapa ironisnya ketika teriakan Chelsea Rent Boys terdengar di dalam lapangan maupun di sosial media. Tidak semata-mata industri, tapi bagaimana Chelsea peduli terhadap kualitas akademi yang harusnya penggemar bergeser pola pikir bahwa tidak perlu gelisah ketika ia dipinjamkan. Justru kita semua harus bangga bahwa kualitas akademi Chelsea melahirkan pemain yang potensial untuk bersinar di klub lain.
Lampard dan Tuchel sebagai awal keterbukaannya komunikasi batin antara akademi dengan penggemar. Diluar itu semua, bentuk penghargaan kedua pelatih ini cukup berkesan bagi pemain akademi yang diberi kesempatan yang hanya mungkin bermain 2 menit saja di lapangan.
Awal musim tidak ada yang mengalahkan jumlah pemain muda dipinjamkan dengan pemain yang dibeli Chelsea. Bettineli ataupun Lukaku adalah bentuk syukur Chelsea untuk menambah amunisi serta memberikan pengarapan kepada penggemar klub lain untuk merasakan kontribusi pemain Chelsea untuk mereka. Billy Gilmour, Fikayo Tomori (yang resmi dijual), Anjorin, Gallagher, dan yang terakhir Tammy Abraham untuk AS Roma.
Bukan perkara main baik atau tidak untuk para pemain muda, ini adalah peringatan kepada penggemar untuk selalu mendukung mereka dengan menghargai jerih payah mereka melewati masa-masa sulitnya.
Selamat datang pemain muda yang pulang perang, nikmati kenyamanannya untuk kembali ke rumah.
Salam,
Dari tribun jauh yang mencintai pemain akademi.
