Perjalanan yang Masih Jauh dan Pertunjukan Chelsea dapat Disembuhkan

0
593

Secara tidak sengaja melihat kalender dan Bulan Maret berjalan begitu cepat yang sudah memasuki hari ke-21. Semua berfokus pada satu hal, yaitu langkah Chelsea di FA Cup (21/03/21) akan berlanjut atau mengakhiri domino tak terkalahkan Tuchel sejak dia datang ke Stamford Bridge.

Dedikasi terhadap dirinya harus dipertahankan dengan standar setinggi mungkin untuk menarik kembali Chelsea yang tersangkut di pinggir jurang. Laga kembali bergulir di London dengan cuaca yang cukup cerah dan para fans Chelsea di Indonesia merasa senang campur gelisah, mengingat jam tayang yang bersahabat ini masih belum bisa menjadi tolak ukur tontonan yang memuaskan hati. Terakhir kali asa tersebut digagalkan oleh the Saints dan juga Leeds United yang hanya mendapatkan satu poin pahit.

Hal yang tiba-tiba mengernyitkan dahi adalah berawal dari admin Chelsea FC mentwit sebuah line-up kacau. Secara kasat mata terlihat tidak ada kesalahan namun jika diperhatikan baik-baik maka kalian akan melihat posisi Pulisic sebagai bek kanan menggantikan Reece James yang cukup mencurigakan. Hal ini diperkeruh dengan line-up di aplikasi seluler Chelsea 5th Stand App terlihat berbeda dengan cuitan yang membuat media elektronik kerepotan menghapus twit mereka mengenai kabar terbaru kesebelasan pemain London Biru ini.

Tidak berhenti sampai sana, hal tersebut telah direvisi sebanyak empat kali dan melihat hasil tahap akhir pun masih berantakan soal urutan line-up dan tidak diberi lambang siapa yang menjadi kapten pada pertandingan malam itu. Menyebalkan tapi berhasil curi perhatian.

Laga pun dimulai. Dengan bentuk rambut yang berbeda, Kepa berusaha tampil maksimal dan menjadi momentum hal baik untuk dirinya berada di bawah mistar gawang. Setengah jam laga berjalan, sebuah tendangan sudut mengarah ke kerumunan daerah pertahanan The Blades. Dengan memanfaatkan bola yang nyasar, tendangan Ben Chilwell berhasil berbuah gol meskipun dibantu Norwood untuk memastikan tendangannya melesat ke gawang.

Pulisic dan Mason Mount tampil cukup cerdik di babak pertama. Dengan segala tenaga yang mereka kerahkan, Chelsea menguasai bola cukup signifkan dengan presentase sekitar 70%. Dibantu Billy Gilmour yang akhirnya bermain meski di babak kedua hampir semua pemain terlihat kelelahan.

Ada faktor yang membuat fans Chelsea hampir menyudahi harapan ketika beberapa kali peluang emas diciptakan oleh McGoldrick dan Rhian Brewster di penghujung pertandingan. Namun ada penutup manis yang dibayar oleh Hakim Ziyech menerima operan dari Ben Chilwell dan berhasil mencetak gol beruntun yang kedua kalinya semenjak gol serangan baliknya melawan Atletico beberapa hari yang lalu. Berawal dari ironi pucat pasi sekarang kita semua bisa melihat dia bersinar lagi.

Tim memandang tantangan selanjutnya dengan tegap, pasukan Tuchel siap menerima kejutan di depan mata meskipun dia mengatakan bahwa tim sudah terlihat lelah. Namun rangkaian peristiwa hingga saat ini masih menjadi awal yang manis untuk seluruh orang yang mencintai Chelsea.

“Kedengarannya luar biasa untuk mengatakan kami lolos ke semifinal – ini adalah pertandingan yang sulit. Kami menjalani babak pertama yang bagus di mana kami mengendalikan segalanya. Kami kehilangan kendali di babak kedua, kami jelas lelah.”

– KOMENTAR TUCHEL KEPADA BBC PASCA PERTANDINGAN

Pintu terbuka lebar bagi siapapun yang ingin mengakhiri musim ini dengan sumringah. Kesempatan itu masih ada dan Tuchel harus bertanggung jawab yang mengubur hidup-hidup kemarahan serta kesombongan untuk mengasihani diri sendiri.

Semua orang tidak akan bisa menebak apa yang akan terjadi berikutnya. Kabar perlawanan telah tiba, Manchester City akan menyambut Chelsea di babak semi-final FA Cup musim ini. Biru langit yang mengarungi samudera dibawah naungan nahkoda Pep Guardiola, inilah tantangan berat yang harus dihadapi Tuchel bahwa pembuktian kualitas akan hadir dan ekspetasi ingin berjalan seru seperti film yang telah lama tidak mereka tonton di bioskop.

Chelsea perlu menjadi lebih baik di dalam hal apapun yang klub lakukan. Tuchel perlu menyelesaikan lebih banyak masalah sebagai tim, dengan identitas yang ingin Chelsea miliki sebagai klub sepak bola terbaik di Britania Raya hingga dunia.

Tapi inilah tantangannya, Tuchel dan Chelsea harus membicarakan tentang gerakan menuju identitas itu. Ini masih awal, perjalanan belum usai. Di mata banyak pendukung, berkelanjutan berdasarkan penampilan mereka. Singkatnya, para penggemar tidak dibutakan oleh hasil saja. Tapi Chelsea adalah identitas kebersamaan susah senang, lelah, hingga berdarah-darah untuk mencapai tujuan yaitu piala.

Salam

Fans Far yang ingin bendera biru tetap terus berkibar

Leave a Reply